Monday, March 3, 2014

Review Film Wedding Dress


Kebetulan minggu ini saya ada tugas mata kuliah pengembangan kepribadian untuk mereview dari beberapa judul film yang ada dilist dosen. setelah diacak ternyata saya mendapatkan film yang berjudul Wedding Dress. Film korea!! itu yang ada di otak saya pada pertamakali, tapi cover film tidak mencerminkan seperti film korea pada umumnya yang menceritakan tentang percintaan anak muda. ternyata setelah saya tonton filmnya lumayan menarik dan menyedihkan, haha tapi gak sampai menangis si. Wedding Dress merupakan judul film yang menceritakan kisah seorang ibu sebagai desainer gaun pengantin bernama Go Woon yang berjuang untuk selalu menjaga seorang anak perempuannya yang bernama Sora meskipun dia sedang menderita penyakit kanker lambung. Go Woon adalah seorang single parent karena ayah Sora sudah meninggal dunia. Sementara Sora adalah seorang anak yang cukup cerdas menurut saya tapi terkadang dia keras kepala terhadap nasehat ibunya misalkan untuk bisa berbagi makanan ataupun minuman dengan orang lain dia berfikir itu adalah hal yang jorok dan bisa membuat muntah, selain itu jika perkiraan cuaca memperkirakan akan hujan Sora selalu malas untuk membawa payung padahal ibunya sudah mengingatkan berkali-kali. Sora diceritakan sebagai anak yang tertutup dan tidak bisa bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya. Mungkin karena sering ditinggal oleh ibunya untuk bekerja sehingga kurang diperhatikan. Dan  Sora menjadi anak yang terlalu dewasa lebih dari usianya. Setiap kali ibunya mengantarkannya ke tempat kursus balet, Sora justru masuk di kelas Taekkyon di ruangan sebelahnya karena takut akan temannya Gina yang dalam film ini berselisih dengan Sora yang berawal mula suatu saat Gina kehausan dan tanpa sengaja meminum minuman milik Sora sehingga Sora mengejek Gina sebagai pengemis. Dan sejak saat itu Sora dan Gina tidak pernah akuh di sekolah maupun di kelas balet.
Pada suatu momen Go Woon merasa kasihan kepada anaknya karena tahu kejadian yang membuat dia tidak punya teman karena waktu itu dia dipanggil guru sekolahnya karena anaknya berselisih lagi dengan Gina ketika jam makan siang. Dan sang Ibu berubah yang tadinya adalah penggila kerja menjadi lebih perhatian terhadap anaknya. Bahkan Sora sering diajak ke kantornya. Namun setelah Go Woon tahu tentang penyakit kanker yang dideritanya, Sang Ibu memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktunya dengan anak semata wayangnya. Ia tahu kalau umurnya tidak akan lama lagi. Sora agak kaget dengan perubahan yang dialami ibunya. Ibunya selalu menanyakan apa yang diinginkan Sora lalu membelikan semua yang diinginkannya. Karena ia mengetahui bahwa hidupnya tak akan lama lagi maka ia berusaha menjadi ibu yang baik untuk sora. Go Woon selalu berusaha tampil ceria di depan semua orang. Suatu malam Sora mengatakan akan piknik keesokan harinya. Go Woon semalaman tidak tidur karena ingin membuatkan bekal untuk walaupun dia tidak pandai memasak. Namun keesokan harinya hujan turun. Tapi Go Woon punya inisiatif untuk mengajak ke pantai karena di pantai tidak hujan. Sepulang piknik mereka mampir ke rumah Kakak Go Woon untuk makan malam, ketika tengah berdoa Go Woon jatuh pingsan. Lalu di RS barulah Dokter mengatakan pada kakaknya bahwa Go Woon menderita Kanker lambung.
Pada hari ulang tahun Sora, ibunya membelikan Sola sepeda baru dan melatihnya untuk bersepeda. Namun ketika di tengah latihan Go Woon mulai berkunang-kunang dan merasakan kesakitan. Beberapa waktu kemudian ibunya dirawat di Rumah sakit, ia berusaha mengabulkan semua permintaan ibunya, menyisir rambut sendiri, berteman dengan orang lain berbaikan Gina. Lalu mengajak teman-temannya menjenguk ibunya . Pergi les Balet dan berusaha tampil dalam pertunjukan karena ibunya selalu ingin melihat Sora tampil di atas panggung. semua permintaan ibunya selama ini ia kabulkan. Sampai ibunya pun bisa melihat Sora menari balet. Puncaknya ketika ia sedang bermalam di rumah sakit. Keadaan ibunya sudah semakin parah saja, ia naik ke atas ranjang rumah sakit dan tidur bersama ibunya. Pagi harinya Sora terbangun di samping ibunya dan menyadari bahwa ibunya sudah tiada lalu Sora turun dari ranjang dan berjalan menutup pintu kamar rumah sakit. Di luar, ia berusaha keras menahan tangis dan akhirnya dia tidak bisa menahan tangisnya lagi ketika Dokter datang untuk memeriksa ibunya yang sudah tiada. Akhirnya pada bagian terakhir film Sora pulang dari sekolah dengan membawa payung ketika pulang sekolah. Dan ada waktu Sora dewasa mengenakan gaun pengantin yang dibuat ibunya untuk Sora sewaktu dia kecil.

No comments: