31 Juli 2014 hari yang wow bagi saya, ya hari di mana saya Melky dan teman-teman saya Agam, Hanif, Ipat, Andri, Yudha, Wildan, Rigent, Alfian, Diaz, Botak, dan dua peseta wanita lain mengadakan perjalanan untuk menginjakkan kaki di tanah tertinggi jawa yaitu puncak mahameru. Hari sebelumnya sudah saya siapkan perlengkapan mendaki dan logistik untuk beberapa hari kedepan, tidak ketinggalan Himax Pure 3 warna hitam yang saya beli 2 bulan yang lalu seharga Rp 2.388.000,-. Start dari stasiun tugu jogja jam 8 malam tepat Saya, Agam, Hanif, Ipat, Andri, Alfian, Wildan dan Yudha sudah bersiap untuk menuju stasiun Kota Baru Malang dengan kereta api Malioboro Express. Sedangkan teman-teman yang lain berangkat dari Jepara dan merencanakan bertemu di Malang dengan angkutan bus. Sepanjang perjalanan dalam kereta Himax Pure 3 tidak pernah lepas dari tangan saya. Kebetulan saya kebagian kursi yang berbeda dengan teman-teman yang lain. Jadi hiburan yang ada hanya Himax Pure 3, dari kondisi baterai 80% sejak berangkat saya pergunakan untuk mendengarkan musik, media sosial Whatsapp, BBM, Path, Instagram untuk berhubungan dengan teman-teman, serta game Subway Surf menghibur perjalanan saya dengan lancar dalam balutan Smartphone Himax Pure 3.
Jam 4 kita sampai, Sesampainya di Stasiun Kota Baru Malang kami bersiap untuk turun dan mencari angkutan untuk menuju persinggahan berikutnya yaitu Pasar Tumpang di daerah Malang Selatan. Karena baru pertama kali ke malang kami pun bingung untuk mencari angkutan yang mana. Untung saja ada teman kami yang berdomisili di Malang dia bernama Irvan, dengan tanggap saya ambil Himax Pure 3 dari saku dan saya kontak Irvan untuk menemui kami. Dengan logat jawa timuran Irvan mulai merayu-rayu dengan supir angkot tersebut, alhasil dapatlah angkutan untuk menuju ke Pasar Tumpang dengan biaya Rp 100.000,- sebagai pengguna smartphone android tentunya kita sering melihat homescreen kita walaupun sedang berada dalam angkutan, dan mata saya tertuju pada indikator baterai pada Himax Pure 3 saya, sisa baterai tinggal 25%. Boros ya? ya untuk pemakaian online selama perjalanan menurut saya sangat wajar, no problem.
Sesampainya di basecamp pasar tumpang tepatnya di rumah pak Rus saya bergegas untuk mengcharge Himax Pure 3 Saya, kamipun bersiap-siap melengkapi perlengkapan dan logistik yang kurang sambil mencari sarapan pagi.
sepulangnya, Himax Pure 3 saya baterainya sudah penuh. Setelah itu berangkatlah kita menuju basecamp pertama yaitu Ranu Pani dengan menggunakan Truck, sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang luar biasa. puncaknya ketika kita melewati jalur disamping kawasan bromo, padang rumput dan pasir menari-nari di depan mata kita. Yap setelah sampai di Ranu Pani kami segera menyelesaikan registrasi pendakian, dan setelah itu. Petualangan dimulai!! tidak lupa untuk mengaktifkan mode pesawat pada Himax Pure 3 saya karena di gunung gak ada sinyal sehingga dapat meningkatkan daya tahan baterai Himax Pure 3 yang berkapasitas 2000MaH.
Perjalanan dari Ranu Pani dimulai pukul setengah dua dan sampai di Ranu Kumbolo jam setengah tujuh ya lumayan lama, karena kami pendaki santai tidak mengejar waktu (pembelaan). Setelah kami mendirikan tenda dan makan malam, kami lanjut beristirahat di bawah jutaan bintang yang menghiasi langit di Ranu Kumbolo. Paginya kami di sambut keindahan Ranu Kumbolo surganya gunung semeru.
kami masak logistik yang kami bawa, dengan sedikit pengganjal lapar kami beli pisang goreng pada penduduk setempat yang sengaja berjualan untuk menambah penghasilan mereka seharga Rp 2.000, setelah kami sarapan maka kami tidak menyia-nyiakan untuk mengabadikan moment gambar dengan berfoto di Ranu Kumbolo, dengan Himax Pure 3 yang memiliki kamera 13MP menjadi primadona untuk berfoto ria dengan teman-teman.
Hasil Jepretan Kamera Himax Pure 3
setelah puas perfoto, perjalanan kami lanjutkan menuju tujuan berikutnya yaitu Pos Kali Mati. sebelumnya kami melewati tanjakan cinta yang mitosnya ketika kita terus berjalan melewati bukit tersebut sembari membayang kan orang yang kita sayang maka niscaya bagi yang jomblo nih, bakalan kesampaian jadian dengan yang anda pikirkan :),
setelah itu lanjut melewati Oro Oro Ombo yaitu tanah padang yang ditumbuhi tumbuhan lavender cantik berwarna ungu, luasnya mungkin 10 kali lipat lapangan sepak bola,
setelah itu melewati cemoro kandang dan sampailah di Kali Mati. Di sana kami mendirikan tenda untuk beristirahat, masak memasak pada sore hari untuk makan malam agar tenaga kembali pulih.
Pada malam harinya tepat jam 12 kami melanjutkan perjalanan menuju puncak mahameru. Sebelum sampai di puncak kita melewati arcopodo terlebih dahulu. pos terakhir sebelum menuju puncak, setelah itu ada yang namanya pelawangan tempat di mana menjadi batas antara tanah berpasir dengan pepohonan. Dengan hembusan nafas yang kian sesak, sembari terus mengucap do'a kami terus berjalan ke atas walaupun medan lumayan berat, batu-batu alampun mulai berjatuhan dari atas karena pijakan orang-orang ya karena tekstur pasirnya labil, batu tersebut hanya numpang di atas pasir, jadi wajar kalau kita injak batu tersebut akan menggelundung ke bawah. Lama-kelamaan saya sampai pada titik menyerah saya, tenagapun sepertinya sudah terkuras, matapun melihat ke atas. sepertinya mahameru masih jauh, dan akhirnyaaaa, saya menyerah! teman-teman saya sudah jauh berada di depan saya. tepat jam 05.20 matahari sudah mulai menunjukkan cahayanya. saya mencari tempat yang nyaman untuk melepas lelah dan sampailah pada sebuah batu besar, tempat yang nyaman untuk menikmati keindahan bawah puncak Mahameru. tidak lupa saya ambil Himax Pure 3 saya untuk mengabadikan momen tersebut, sungguh luar biasa! sunrise mahameru.
setelah puas menikmati keindahan dari bawah puncak mahameru, saya pun turun bersama teman seperjuangan yang belum sampai ke puncak bersama Wildan, Agam, dan Mbaknya Agam.
Kami menunggu teman-teman yang lain di pos Kali Mati, dan setelah itu berkemas untuk menghabiskan satu malam lagi di Ranu Kumbolo. Pada esok harinya, kami bersiap untuk meninggalkan kawasan gunung semeru.
Kami kembali ke basecamp Ranu Pani dilanjut menuju basecamp Pasar Tumpang di tempat pak Rus dan kami menginap di sana. Esok harinya kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada Kota Malang dan teman kami Irvan.
Pengalaman yang sangat berharga walaupun saya tidak sampai pada titik tertinggi mahameru, puncak para dewa. Tapi saya teringat quote teman saya Ipat, tujuan utama bukanlah untuk menginjakkan kaki di puncak melainkan kembali ke rumah dengan keadaan selamat. Ya saya bersyukur atas segala berkat yang diberikan Tuhan kepada saya, teman-teman saya, keindahan alam negara ini. Terima kasih semesta, perjalanan ini menjadi saksi di mana aku, teman-temanku, mahameru dan Himax Pure 3 ku.